Bidarub Nyaman

Minyak Angin Pati Bidara

 

BIDARA DALAM AL-QURAN 

Sidratul Muntaha digambarkan sebagai Pohon Bidara yang sangat besar, tumbuh mulai Langit Keenam hingga Langit Ketujuh. Dedaunannya sebesar telinga gajah dan buah-buahannya seperti bejana batu. 

Menurut Kitab As-Suluk, Sidrat al-Muntahā adalah sebuah pohon yang terdapat di bawah ‘Arsy, pohon tersebut memiliki daun yang sama banyaknya dengan sejumlah makhluk ciptaan Allah. 

Allah berfirman dalam surah An-Najm 16; “Ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.” (an-Najm, 53: 16)

Dikatakan bahawa yang menyelimutinya adalah permadani terbuat dari emas. Jika Allah memutuskan sesuatu, maka “bersemilah” Sidratul Muntaha sehingga diliputi oleh sesuatu, yang menurut penafsiran Ibnu Mas’ud r.a. adalah “permadani emas”. 

Penjelasan tentang Sidratul Muntaha dalam hadis-hadis tentang Isra Mi’raj tersebut hanyalah berupa gambaran (metafora) sebatas yang dapat diungkapkan kata-kata. Hakikatnya hanya Allah yang Maha Tahu. 

Penggunaan daun bidara adalah sunnah Rasulullah SAW. Pohon bidara (sidr) disebut sebanyak 2 kali dalam kitab suci Al Quran iaitu: 

Surah Saba, ayat 16:

“Maka mereka berpaling ingkar, lalu Kami hantarkan kepada mereka banjir yang membinasakan, dan Kami gantikan dua kumpulan kebun mereka (yang subur) itu dengan dua kumpulan kebun yang berisi dengan pohon-pohon yang pahit buahnya, dan pohon-pohon yang jarang berbuah, serta sedikit pohon-pohon bidara.” 

Surah Al-Waqia, ayat 28:

“Mereka bersenang-lenang di antara pohon-pohon bidara yang tidak berduri.”

  

 

Khasiat pohon bidara; 

Daun – penyakit-penyakit hati yang kronik termasuk busung (ascites), hepatitis dan kanser hati, demam, lelah, cirit-birit, luka dan luka yang bernanah, radang dan bengkak, radang tonsil yang kronik, gonorhea, peluh berlebihan, radang mata (conjunctivitis), masalah kitaran haid.

Buah – masalah paru-paru, demam, masalah hati, masalah penghadaman. Biji – loya dan muntah, radang sendi, cirit-birit.

Bunga – losyen untuk mata . Kulit – cirit-birit, radang usus (dysentery), radang gusi (gingivitis).

Akar – gout, radang sendi, luka, menurunkan kadar histamin dalam tubuh, sawan.